Payudara yang terasa sakit saat baru menyusui merupakan pengalaman yang normal dialami para ibu, terutama di masa-masa awal laktasi. Namun, jika rasa sakit ini terus berlanjut baru terjadi setelah beberapa bulan memberikan ASI, maka penting untuk berhati-hati. Yuk, simak lebih lanjut untuk memahami penyebab rasa sakit ini di sini.
Meskipun nyeri pada payudara ketika menyusui itu normal, ada beberapa faktor yang dapat memperparah nyeri atau bahkan memperpanjang durasi nyerinya. Berikut beberapa alasannya:
Posisi menyusui yang salah dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Tekanan yang tidak merata pada puting akibat pelekatan yang tidak tepat dapat mengakibatkan iritasi, lecet, atau retakan pada kulit. Selain itu, jika bayi gagal menutup sebagian besar area puting dengan mulutnya, gesekan akan dapat terjadi, sehingga memperparah rasa sakit.
Ibu perlu mampu mengenali ketidaknyamanan dan segera menyesuaikan posisi bayi untku memastikan pelekatan yang lebih baik, sehingga meningkatkan kenyamanan Ibu dalam menyusui. Apabila Ibu sudah merasa tidak nyaman, maka Ibu perlu berhenti sejenak dan memperbaiki posisi bayi untuk meningkatkan pelekatan, agar Ibu dan bayi sama-sama merasa nyaman.
Pembengkakan pada payudara ketika menyusui juga memang dapat menimbulkan rasa nyeri yang cukup hebat. Pembengkakan ini terjadi ketika payudara telah terisi ASI, tetapi tidak dikosongkan melalui menyusui atau pemompaan. Maka, penumpukan ASI ini meningkatkan tekanan pada saluran susu, sehingga menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Pembengkakan yang berkepanjangan dapat menyebabkan saluran susu tersumbat akibat penumpukan ASI. Saluran yang tersumbat menghambat kelancaran aliran ASI dari payudara, sehingga memperparah rasa sakit dan bengkak di area yang terkena. Ibu perlu segera mengatasi pembengkakan ini, agar Ibu menjadi lebih nyaman dan dapat mencegah dampak yang lebih buruk.
Mastitis atau peradangan pada jaringan payudara merupakan masalah umum yang sering dialami oleh ibu yang sedang menyusui, terutama pada minggu ke-6 hingga ke-12 setelah melahirkan.
Radang ini dapat disebabkan oleh penumpukkan ASI yang terjadi pada kelenjar payudara dan menyebabkan saluran susu menjadi tersumbat. Akibatnya, bakteri dari mulut dan permukaan kulit bayi dapat masuk dari puting atau celah kulit, dan menyebabkan infeksi.
Mastitis dapat menyulitkan Ibu dalam menyusui dan menyebabkan proses menyusui menjadi terhambat. Namun, Ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI atau memompa ASI agar ASI tidak semakin menumpuk, dan proses penyembuhan menjadi lebih cepat.
Oral thrush adalah suatu penyakit sariawan yang disebabkan oleh penumpukan jamur Candida albicans pada lapisan mulut bayi. Penyakit ini relatif umum terjadi pada bayi yang masih menyusui.
Jamur ini dapat menyebar dari mulut bayi ke payudara Ibu saat menyusui. Sariawan ini ditandai dengan adanya luka berwarna putih krem di mulut, yang dapat menyebabkan bayi kesulitan menyusui atau menjadi rewel dan mudah tersinggung.
Infeksi ini juga dapat menular dari payudara Ibu kembali ke bayi saat menyusui. Ibu dengan infeksi payudara dapat mengalami gejala seperti nyeri pada payudara, puting memerah, gatal dan sensitif.
Ibu perlu segera merawat thrush ini agar tidak terasa nyeri lagi, dan juga mencegah penularan infeksi lebih lanjut antara Ibu dan bayi.
Puting susu yang rata atau datar memang dapat menyebabkan rasa sakit saat menyusui karena putingnya tidak cukup menonjol, sehingga bayi juga tidak bisa menyusu dengan efektif. Ratanya puting ini dapat menyebabkan posisi puting susu di mulut bayi tidak tepat, sehingga menyebabkan puting dan areola Ibu lebih sering tergesek saat menyusui. Gesekan ini dapat menyebabkan iritasi dan nyeri, terutama saat bayi menyusu dengan kuat.
Ibu yang mengalami nyeri akibat puting rata dapat meredakan nyerinya dengan menggunakan nipple shield. Shield ini berguna untuk membantu bayi menempel pada areola dan puting selama menyusui. Selain itu, bentuk shield-nya juga menyerupai puting susu, sehingga memudahkan Ibu menyusui, sekaligus memberikan perlindungan dari gesekan dan rasa tidak nyaman.
Ibu, umumnya mencegah nyeri ketika menyusui adalah dengan memastikan payudara dikosongkan sepenuhnya pada setiap sesi menyusui dan menjaga kebugaran Ibu untuk mendukung posisi menyusui yang benar. Untuk mencapai kelancaran ASI dan kebugaran Ibu ini, tentu Ibu memerlukan pola makan yang seimbang dan cukup nutrisi.
Untuk menjaga keseimbangan nutrisi tersebut, Ibu dapat mengandalkan susu PRENAGEN lactamom. Sebab, selain susu ini dapat menunjang ASI, tetapi juga mengandung tinggi PROTEIN sebagai sumber kalori. PRENAGEN lactamom juga banyak mengandung vitamin yang meningkatkan sistem kekebalan Ibu, untuk mencegah potensi infeksi selama menyusui. Vitamin apa saja yang terdapat dalam PRENAGEN lactamom ini? Yuk, baca lebih lengkap di sini: Khasiat PRENAGEN lactamom untuk Ibu dan Buah Hati
Referensi: