Bayi yang sering kentut umumnya dialami oleh bayi yang baru lahir atau saat usianya kurang dari satu tahun. Bahkan, hampir setiap bayi pasti pernah mengalaminya. Pada umumnya, kentut bayi memang terkesan ringan dan lembut. Akan tetapi, jika bayi sering kentut tentunya akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada bayi, apalagi kedua orang tua pasti akan merasa khawatir. Sistem pencernaan yang belum seluruhnya berkembang ketika bayi baru lahir merupakan penyebab utama bayi menjadi sering kentut. Hal ini sebetulnya bukanlah suatu pertanda adanya gangguan kesehatan yang bersifat sangat fatal, hanya saja perasaan yang tidak nyaman yang dirasakan bayi seringkali membuat orang tua khawatir. Hal itu membuat orang tua segera mencari solusinya. Oleh sebab itu, ada baiknya bila orang tua mengenali apa saja yang bisa menjadi penyebabnya. Dengan begitu, Ibu akan menjadi lebih mudah mengatasi masalah ini.
Baca Juga: Berat Lahir Bayi Adalah Indikator Penting
Penyebab Bayi Sering Kentut
Kenalilah gejala bayi sering kentut dengan usia kurang dari satu tahun, terutama saat 6 bulan pertama. Saat-saat itu, kehidupan bayi sangat rentan pada masalah gas pencernaan. Beberapa gejala yang terjadi seperti, perut kembung, perut buncit dan sering kentut. Gejala-gejala tersebut bisa membuat bayi menjadi tidak nyaman, sehingga bayi menjadi lebih banyak menangis, gelisah dan mengalami gangguan tidur. Adapun beberapa penyebabnya yang harus Ibu ketahui sejak dini, antara lain:
- Ketika Sedang Menyusui
Gelembung udara dan gas bisa ikut masuk tertelan ke dalam saluran pencernaan bayi. Biasanya, hal ini terjadi ketika bayi sedang menghisap air susu yang terlalu cepat, terutama jika bayi menghisap air susu melalui botol.
- Saluran Cerna Belum Sempurna
Gas dan gelembung udara juga bisa dihasilkan oleh tubuh melalui fermentasi laktosa. Hal ini dapat terjadi karena laktosa tidak diserap sempurna di usus halus, sehingga akan menyebabkannya terbawa hingga ke usus besar, dan mengalami fermentasi yang menghasilkan gas.
- Pola Makan Ibu
Ibu yang terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung gas seperti kol, jenis kacang – kacangan dan juga makanan olahan dari susu, maka akan memberikan gas yang lebih banyak pada ASI dan pastinya akan berdampak pada bayi.
Cara Mengatasi Bayi Sering Kentut
Bayi kentu memang bukanlah sebuah tanda yang bahaya bagi kesehatan bayi. Akan tetapi, penanganan dan pencegahan bukan berarti tidak diperlukan untuk mengatasi hal ini. Penanganan dan pencegahan perlu dilakukan agar Ibu bisa lebih merasa nyaman, baik saat beristirahat maupun ketika bermain. Berikut beberapa cara tepat dan aman yang bisa Ibu lakukan, antara lain:
- Stimulasi Sendawa
Langkah awal yang perlu Ibu lakukan untuk mengatasinya adalah membatasi jumlah udara yang masuk ke dalam lambung melalui stimulasi sendawa. Stimulasi sendawa dapat Ibu lakukan dengan cara menggendong bayi dengan posisi berdiri, menyandarkan kepalanya di bahu Ibu, ataupun menepuk punggungnya dengan pelan. Lakukan stimulasi ini setiap Ibu sedang menyusui hingga bayi mulai mengeluarkan sendawanya. Harus Ibu ketahui bahwa teknik stimulasi sendawa ini juga bisa membantu mengatasi masalah bayi sering gumoh.
- Perhatikan Ukuran Dot
Apabila bayi Ibu masih menyusui melalui dot, agar bayi tidak sering kentut, Ibu harus memperhatikan dengan baik ukuran dot yang akan digunakan. Hal ini disebabkan dot yang terlalu besar atau terlalu kecil, bayi akan menghirup udara terlalu banyak ketika ia sedang menyusu. Selain itu, sesuaikan pula ukuran dotnya dengan usia bayi Ibu.
- Gunakan Telon
Mengatasi bayi sering kentut juga bisa Ibu lakukan dengan membalurkan minyak telon di area sekitar perutnya. Hal ini bertujuan untuk menstimulasi keluarnya gas di dalam usus bayi. Gas yang sangat banyak di dalam perut akan membuat si bayi merasa tidak nyaman, bahkan sering rewel. Ibu bisa mengatasi hal demikian dengan pembaluran minyak telon. Ibu sangat dianjurkan untuk mengkombinasikan minyak telon tersebut dengan teknik pijatan sederhana.
- Perhatikan MPASI bagi Bayi
Salah satu alasan mengapa bayi terlalu sering kentut yaitu, karena pengaruh konsumsi makanan pengganti ASI. Oleh sebab itu, selektiflah dalam memilih makanan pelengkap baginya, terutama apabila ada keluarga Ibu yang memang mempunyai riwayat intoleransi terhadap jenis makanan tertentu.
- Botol Susu Bayi
Gunakan pula botol susu bayi yang sedikit berlekuk atau miring. Hal ini akan membantu bayi untuk mengurangi udara yang tertelan sewaktu bayi meminum susu dari botolnya. Selain itu, botol susu yang sedikit miring akan mengurangi risiko bayi sering bersendawa.
Baca Juga: Memilih Nama Bayi
Apabila memang bayi sering kentut, tidak ada salahnya jika Ibu mengikuti langkah pertolongan di atas. Apabila kondisinya tak kunjung membaik, segeralah hubungi dokter, terutama bila Ibu merasa bayi terlalu sering kentut yang membuatnya merasa tidak nyaman.