Banyak pasangan ingin tahu apakah aman berhubungan intim saat wanita sedang hamil 8 bulan, mengingat kondisi perut yang besar dan kondisi fisik yang tidak memungkinkan. Sebenarnya, ada beberapa posisi bercinta yang bisa dicoba, seperti posisi samping untuk mengurangi tekanan di perut.
Untuk memastikannya, yuk simak informasi tentang posisi bercinta saat hamil 8 bulan yang aman berikut ini.
Berhubungan intim saat hamil 8 bulan umumnya aman dilakukan jika kehamilan berjalan normal dan tidak ada kontraindikasi medis. Pada umumnya, banyak pasangan yang dapat melanjutkan aktivitas seksual, dengan memilih posisi yang nyaman serta menghindari tekanan berlebih pada perut.
Namun, penting untuk berkomunikasi dengan dokter atau profesional kesehatan yang merawat kehamilan untuk memastikan keamanan khususnya mengingat fase kehamilan yang sudah cukup lanjut ini.
Pada trimester terakhir kehamilan, beberapa posisi bercinta dapat menjadi lebih nyaman dan aman bagi ibu hamil. Berikut penjelasan mengenai posisi bercinta yang dapat dipertimbangkan:
Posisi berbaring menyamping merupakan posisi bercinta yang melibatkan kedua pasangan berbaring menghadap satu sama lain, dengan tubuh mereka sejajar di sisi yang sama.
Posisi ini mengurangi tekanan pada perut yang sedang berkembang, meminimalkan tekanan pada punggung bagian bawah, dan memungkinkan pasangan tetap dekat secara fisik tanpa memberikan tekanan langsung pada perut ibu hamil.
Wanita duduk di tepi tempat tidur sementara pasangannya berdiri di luar tempat tidur. Dengan menggunakan bantal untuk penopang, posisi ini dapat membantu mengurangi tekanan pada perut serta memberikan kenyamanan saat berhubungan intim.
Posisi ini melibatkan kedua pasangan berbaring menyamping dengan pasangan di belakang yang mendekap dari belakang.
Ini adalah posisi yang lembut dan memberikan sedikit tekanan pada perut, sehingga cocok untuk wanita hamil. Posisi ini tidak memberikan tekanan berlebih pada perut dan memberikan kenyamanan saat berhubungan intim.
Posisi ini melibatkan pasangan duduk di kursi dengan wanita di pangkuan pasangannya. Hal ini dapat mengurangi tekanan pada perut karena tidak ada posisi tubuh yang menekan secara langsung ke perut.
Selain itu, posisi ini juga memberikan kontrol lebih pada wanita hamil dalam mengatur sudut dan kedalaman penetrasi.
Dalam posisi ini, wanita berada di atas pasangannya. Ibu hamil dapat mengontrol gerakan dengan lebih baik dan menyesuaikan posisi agar lebih nyaman tanpa memberikan tekanan langsung pada perut.
Meskipun demikian, setiap kehamilan memiliki kondisi yang unik, oleh karena itu, sangat penting untuk berbicara dengan dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan saran spesifik mengenai posisi bercinta yang aman dan nyaman sesuai dengan kondisi kehamilan masing-masing.
Saat memasuki fase kehamilan pada bulan ke-8, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait berhubungan intim. Risiko yang mungkin perlu diwaspadai meliputi:
Aktivitas seksual bisa memicu kontraksi Braxton Hicks yang lebih sering pada beberapa ibu hamil di tahap akhir kehamilan. Meskipun umumnya tidak berbahaya, perubahan ini bisa membuat ibu hamil merasa tidak nyaman.
Pada beberapa kasus, setelah berhubungan intim, wanita hamil mungkin mengalami perdarahan ringan.
Hal ini bisa disebabkan oleh sensitivitas leher rahim yang meningkat atau kontak seksual yang memicu perdarahan kecil. Meskipun demikian, jika perdarahan menjadi signifikan atau diikuti oleh rasa sakit, segera hubungi dokter.
Kehamilan dapat membuat area vagina lebih rentan terhadap infeksi. Berhubungan intim dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih atau infeksi vagina. Jika ada gejala seperti nyeri saat buang air kecil, keluar cairan yang tidak biasa, atau perubahan bau yang mencurigakan, segera berkonsultasi dengan dokter.
Pada tahap kehamilan ini, mungkin sulit menemukan posisi yang nyaman untuk berhubungan intim karena perut yang sudah cukup besar. Pasangan mungkin perlu mencari posisi yang meminimalkan tekanan pada perut dan memberikan kenyamanan bagi ibu hamil.
Beberapa kondisi medis selama kehamilan yang biasanya membuat aktivitas seksual tidak disarankan atau perlu dihindari meliputi:
Penting untuk berkomunikasi terbuka dengan pasangan dan mendiskusikan kenyamanan serta memperhatikan respons tubuh selama aktivitas seksual. Jika ada kekhawatiran atau gejala yang tidak biasa setelah berhubungan intim, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan nasihat medis yang tepat
Selain itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara istirahat yang cukup, nutrisi yang seimbang, dan aktivitas fisik yang sesuai agar kehamilan tetap sehat menjelang persalinan, . Melakukan perawatan pranatal secara teratur serta memahami tanda-tanda bahaya pada tubuh juga sangat penting. Berikut ini tanda bahaya hamil tua yang harus Ibu waspadai: Waspadai 9 Tanda Bahaya Kehamilan Berikut Ini.
Referensi: