Benjolan di payudara saat menyusui kadang-kadang dapat membuat Ibu khawatir. Bukanlah hal aneh jika Ibu khawatir bahwa benjolan tersebut bisa jadi merupakan indikasi kanker atau penyakit serius lainnya. Namun, Ibu perlu mengingat bahwa benjolan tersebut seringkali normal dan dapat mengempis sendiri seiring berjalannya waktu.
Agar Ibu tidak salah paham dengan benjolan Ibu, mari baca artikel ini dan mengetahui informasinya dengan lebih lengkap.
Berikut beberapa penyebab umum munculnya benjolan pada payudara.
Lactating adenoma merupakan tumor jinak yang biasanya dipicu oleh perubahan hormonal, terutama naik-turunnya estrogen selama kehamilan dan menyusui. Tumor ini biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Adenoma biasanya berwujud sebagai benjolan bulat dan keras di payudara yang mudah digerakkan.
Meskipun umumnya jinak, namun Ibu berkonsultasi ke dokter untuk memastikan apakah benjolan tersebut memang tumor jinak atau berpotensi berkembang menjadi kanker payudara.
Galactocele adalah suatu kondisi yang ditandai dengan terbentuknya kista berisi susu di dalam payudara. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap berkembangnya galactocele adalah penyumbatan saluran susu, sehingga menghambat aliran ASI.
Menyusui berpotensi meningkatkan risiko penyumbatan saluran karena tekanan yang dilakukan pada payudara selama sesi menyusui. Ketika saluran ini tersumbat, cairan ASI bisa menumpuk dan terperangkap di dalam jaringan payudara, sehingga menyebabkan terbentuknya kista susu atau galactocele.
Mastitis umumnya timbul akibat kombinasi dari beberapa faktor, dengan penyumbatan saluran susu sebagai penyebab utamanya. Ketika saluran susu tersumbat, ASI dapat menumpuk dan menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri.
Selain itu, bakteri dapat masuk ke kelenjar susu melalui puting yang pecah-pecah atau retak, sehingga dapat menyebabkan infeksi. Masuknya bakteri ini akan dapat memperburuk peradangan yang tentu membuat Ibu menjadi tidak nyaman.
ASI yang tersumbat menjadi salah satu penyebab utama terjadinya benjolan pada payudara yang dialami Ibu selama masa menyusui. Beberapa faktor dapat menyebabkan sumbatan ini, antara lain produksi ASI yang berlebihan dibandingkan jumlah yang dikonsumsi bayi, sehingga menyebabkan penumpukan dan penyumbatan ASI.
Selain itu, sesi menyusui yang tidak teratur atau jarang juga dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran susu. Jika proses menyusui tidak dilakukan secara rutin atau optimal, payudara akan kesulitan mengeluarkan ASI secara memadai, sehingga menyebabkan penyumbatan.
Dengan menyusui secara teratur, Ibu akan dapat mencegah penyumbatan ASI dan menjaga aliran ASI tetap optimal, sehingga Ibu tetap merasa nyaman dan bayi mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya.
Lipoma merupakan tumor jinak yang terdiri dari sel-sel lemak. Meskipun umumnya tidak dianggap berbahaya dan tidak menyebabkan rasa nyeri, lipoma dapat tumbuh hingga ukuran yang cukup besar. Seringkali muncul sebagai benjolan bulat menyerupai bola, dapat digerakkan dan lunak.
Meskipun lipoma dapat terjadi di area payudara, namun lipoma tidak selalu terkait dengan proses menyusui. Tumor ini dapat terjadi pada siapa saja, meskipun penderitanya tidak pernah menyusui. Penyebab pasti lipoma pada payudara belumlah jelas, namun beberapa faktor seperti genetika mungkin menyebabkan lipoma ini.
Waktu yang dibutuhkan hingga benjolan pada payudara ini hilang bisa berbeda-beda, tergantung penyebab dan pengobatan yang dilakukan.
Lactating adenoma biasanya sembuh dengan sendirinya, dan ukurannya secara bertahap cenderung mengecil seiring berjalannya waktu.
Namun, lipoma biasanya tidak hilang secara spontan dan mungkin memerlukan prosedur bedah kecil untuk menghilangkannya. Jika lipoma berukuran kecil dan tidak menimbulkan rasa sakit, dan ukurannya tidak bertambah, mungkin pengobatannya tidak harus dilakukan.
Untuk penyakit seperti galactocele, mastitis, atau penyumbatan ASI, pendekatan pengobatan bergantung pada tingkat keparahan dan ukuran benjolannya. Dalam kasus benjolan kecil yang ringan, sesi menyusui yang lebih sering dapat membantu benjolan tersebut hilang dengan sendirinya. Namun, pada benjolan yang lebih besar dan parah, Ibu perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pilihan pengobatan yang tepat.
Dengan memahami berbagai penyebab benjolan payudara, Ibu akan dapat mengenali benjolan yang Ibu alami dan menanganinya sedini mungkin. Untuk mencegah munculnya benjolan ini, Ibu dianjurkan rutin menyusui untuk mencegah penyumbatan serta mengatur posisi yang baik dan nyaman ketika menyusui.
Tak hanya itu, selama proses menyusui, penting bagi Ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian melalui makanan maupun susu khusus ibu menyusui, seperti PRENAGEN lactamom. Tujuannya, agar produksi ASI lancar dan berkualitas. Untuk mengetahui apa saja kandungan nutrisi PRENAGEN lactamom dan manfaatnya, baca artikel berikut ini yuk: Khasiat PRENAGEN Lactamom untuk Ibu dan Buah Hati
Referensi: