Gaya Hidup

Gejala Kelebihan Air Ketuban dan Penanganannya

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Gejala Kelebihan Air Ketuban dan Penanganannya

Seorang bayi yang tumbuh dalam rahim sang Ibu dikelilingi oleh kantung berisi cairan ketuban, yang memiliki beberapa fungsi penting. Cairan ketuban tersebut akan memberikan perlindungan, yakni menjadi bantalan janin yang tengah berkembang di dalam rahim, mempertahankan suhu konstan dalam rahim, memberikan ruang bayi untuk bergerak, membantu mencegah infeksi, mengaktifkan otot yang tepat dan pertumbuhan tulang janin, serta memberikan cairan yang diperlukan untuk pencernaan dan pernapasan janin selama perkembangannya. Mengingat beragam fungsi tersebut, penting bagi Ibu perlu memahami tentang air ketuban. Pada beberapa kasus dapat ditemukan Ibu hamil yang berada dalam kondisi kelebihan air ketuban sehingga menumpuk di dalam rahim, hal ini dikenal dengan istilah polihidramnion.

Baca Juga: Mengetahui Fungsi Air Ketuban

Gejala dan Penanganan Kelebihan Air Ketuban

Proses pertumbuhan janin sangat tergantung dengan air ketuban. Adapun cairan ketuban sebagian besar terdiri atas air dan cairan lain yang disediakan oleh tubuh Ibu, kemudian dalam kehamilan sebagian besar cairan ketuban terdiri dari urine janin. Hidramnion atau polihidramnion adalah suatu kondisi kelebihan air ketuban dari batas normal. Dalam keadaan normal, air ketuban berjumlah sekitar satu sampai dua liter, sementara pada polihidramnion terdapat cairan ketuban melebihi batas dari dua liter yaitu antara 4 bahkan 5 liter.

Penyebab spesifik polihidramnion umumnya tidak dapat ditentukan. Namun, berbagai penelitian menunjukkan faktor penyebab polihidramnion adalah penyakit diabetes Ibu, kondisi kehamilan kembar (khususnya ketika salah satu kembar mempunyai cairan ketuban terlalu sedikit dan yang lainnya menghasilkan terlalu banyak), kelainan janin yang menyebabkan bayi sulit menelan dan memproses cairan, maupun Rh darah yang tidak cocok sehingga mengakibatkan bayi Ibu mengalami anemia.

Gejala umum yang menyerang Ibu dengan kondisi air ketuban berlebih di antaranya sesak nafas ketika berbaring, merasakan atau mendengar detak jantungnya sendiri yang dikenal dengan palpitasi, terjadinya pembengkakan dan varises pada kaki. Di samping itu, gejala umum yang tampak ialah bagian perut lebih besar dibandingkan kehamilan normal dan dokter mengalami kesulitan dalam mendengar detak jantung janin meski dengan menggunakan stetoskop.

Potensi risiko paling berbahaya akibat dari polihidramnion adalah kemungkinan prematur pecahnya kantung ketuban, persalinan dini, dan plasenta abruption, yang dimana plasenta terpisah dari dinding rahim sebelum persalinan, hingga kecelakaan tali pusar. Dengan pemantauan yang cermat, banyak kasus polihidramnion dapat terobati dan tidak ada ancaman serius bagi bayi atau Ibu. Berikut penanganan yang umum dilakukan:

  1. USG
    Ibu hamil yang didiagnosis polihidramnion akan diperiksa dengan USG resolusi tinggi, agar dapat memastikan bayi tumbuh pada tingkat normal. Langkah ultrasound lebih lanjut dilakukan secara teratur sepanjang kehamilan untuk memastikan kondisi tersebut tidak memiliki efek yang buruk pada perkembangan bayi.
     
  2. Amniosentesis
    Ibu hamil dengan polihidramnion juga akan diawasi ketat terkait tanda persalinan prematur. Bila dokter merasa cairan berlebih riskan akan keselamatan bayi, beberapa cairan tersebut bisa dihilangkan secara aman melalui proses yang disebut amnioreduction melalui amniosentesis. Meski begitu, proses ini juga memiliki risiko tertentu, dan polihidramnion mungkin masih kambuh kembali bahkan setelah cairan sudah terkuras keluar.
     
  3. Obat
    Pengobatan umumnya hanya sampai minggu ke-32 kehamilan untuk menghindari komplikasi lebih lanjut. Bagi Ibu yang memiliki diabetes, ini meningkatkan risiko semakin mengembangkan polihidramnion, sehingga penanganan harus difokuskan pada kadar gulanya. Mengatasi kadar gula darah tinggi memiliki efek mengurangi volume cairan ketuban.

Secara garis besar, peristiwa kelebihan air ketuban tidak perlu terlalu Ibu cemaskan. Selama Ibu melakukan pemeriksaan kandungan rutin dan menerapkan pola hidup sehat, kondisi ini dapat dihindari.

Artikel Terbaru Lainnya

Masa Kehamilan
Manfaat Vitamin B1 untuk Cegah Beri-Beri pada Ibu Hamil
Vitamin B1 sangat penting bagi kesehatan Ibu hamil, terutama dalam mencegah beri-beri. Yuk, ketahui manfaat vitamin B1 untuk cegah beri-beri di sini.
Masa Kehamilan
Tips Efektif Menjaga Sistem Imun pada Ibu Hamil
Sistem imun Ibu yang sedang hamil harus dijaga untuk melindungi Ibu dan janin dari berbagai infeksi. Ketahui tips menjaganya pada artikel berikut ini.
Masa Kehamilan
Fungsi PROTEIN untuk Mencegah Stunting Selama Kehamilan
Asupan PROTEIN yang cukup selama hamil dapat mencegah anak mengalami stunting ketika ia balita nanti. Simak penjelasan lengkapnya di sini, Bu.
Masa Kehamilan
Pentingnya Pemenuhan Gizi Seimbang bagi Ibu Hamil
Memenuhi kebutuhan gizi secara seimbang sangat penting untuk menjaga kesehatan Ibu hamil dan mendukung pertumbuhan janin. Simak panduannya di sini yuk!
Masa Kehamilan
Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Mie Instan? Ketahui Risikonya
Simak penjelasan mengenai risiko konsumsi mie instan saat hamil dan temukan alternatif yang lebih sehat, termasuk tips memadukannya dengan protein.
Masa Kehamilan
Cara Menghilangkan Stres untuk Ibu Hamil
Mulai dari aktivitas fisik yang menenangkan, perawatan diri, hingga pola makan sehat, mari ketahui cara menghilangkan stres selama masa kehamilan.

PRENAGEN Club, untuk Moms!

Dengan menjadi member, Moms akan mendapatkan beragam keuntungan seperti program pengumpulan poin berhadiah, promo dan kegiatan menarik, serta bergabung dalam forum diskusi. Ayo bergabung bersama PRENAGEN Club dan nikmati setiap manfaatnya untuk mendukung perjalanan kehamilan dan peran Moms sebagai orang tua.
PRENAGEN