Istilah bayi sungsang tentu sudah akrab di telinga Ibu bukan? Posisi bayi sungsang memang kerap dialami oleh sebagian ibu hamil, termasuk Ibu? Bagi ibu yang hendak bersalin dengan cara operasi caesar tentu bayi sungsang tak masalah baginya. Namun bagi ibu yang menghendaki persalinan normal, tentu saja bayi sungsang menjadi masalah besar yang harus diatasi.
Baca Juga: Perut Sering Nyeri Saat Hamil? Kenali Gangguan Kehamilan Ini!
Dalam artikel ini akan dibahas mengenai apa itu bayi sungsang dan penyebabnya, serta cara mengatasi bayi sungsang agar Ibu bisa melahirkan dengan normal. Simak ya, Ibu!
Apa Itu Bayi Sungsang
Hampir 4 persen ibu hamil di dunia mengalami bayi sungsang. Kondisi ini terjadi ketika posisi pantat bayi berada di dekat jalan lahir (di bawah rahim), sedangkan bagian kepala berada di atas rahim. Keadaan ini membuat ibu sulit melahirkan secara normal karena kepala bayi berada di atas.
Normalnya, kepala bayi berada di dekat jalan lahir ketika mendekati hari H persalinan sebagai bentuk persiapan kelahiran. Kondisi ini baru bisa dipastikan ketika usia kandungan mencapai 36 minggu. Di usia sebelumnya, posisi bayi masih berubah-ubah karena ukurannya masih tergolong kecil. Nah, memasuki minggu ke-36, bayi akan memposisikan dirinya secara permanen karena ukurannya yang kian membesar membuatnya tak bisa berputar-putar lagi.
Pada minggu tersebut normalnya kepala bayi akan berada di bawah rahim yang membuat ibu lebih mudah melahirkan.
Namun jika posisi tidak berubah dan kepala bayi tetap diatas, dokter akan mendiagnosa bahwa bayi dianggap sungsang. Dokter akan memastikan hal ini melalui pemeriksaan USG.
Terdapat 3 jenis posisi bayi sungsang yang perlu Ibu ketahui, antara lain:
- Frank breech (sungsang frank): Posisi kedua kaki bayi lurus ke atas dan bagian pantat bayi berada di bawah dekat jalan lahir.
- Complete breech (sungsang lengkap): Kedua lutut dan kaki bayi menekuk seperti sedang jongkok yang menyebabkan pantat atau kaki bayi bisa masuk jalan lahir terlebih dahulu.
- Incomplete breech (sungsang tidak lengkap). Posisi dimana satu atau kedua kaki bayi berada di dekat jalan lahir.
Penyebab Bayi Sungsang
Salah satu penyebab bayi sungsang adalah kondisi prematur yaitu kondisi dimana bayi lahir sebelum waktunya. Jadi ketika terjadi kontraksi dini dan ibu harus melahirkan prematur, maka posisi kepala bayi yang berusia kurang dari 36 minggu masih berada di atas. Itulah yang menyebabkan dokter harus mengambil tindakan operasi caesar ketika terjadi prematuritas.
Baca Juga: Hindari Gangguan Kehamilan, Jatuh Tengkurap saat Hamil
Selain kondisi prematur, ada beberapa penyebab lain yang membuat bayi sungsang. Apa saja?
-
Volume Air Ketuban Tidak Normal
Jumlah air ketuban yang tidak normal (terlalu banyak atau terlalu sedikit) bisa menyebabkan bayi sungsang. Jika air ketuban terlalu banyak, bayi bisa dengan leluasa bergerak dan memutar tubuhnya, bahkan di usia lebih dari 36 minggu ia masih leluasa bergerak. Sedangkan jika air ketuban terlalu sedikit, bayi kesulitan memutar tubuhnya. Jika posisi kepala terlanjur diatas, ia kesulitan untuk berputar ke bawah.
-
Kehamilan Kembar
Kehamilan kembar tentu menjadi dambaan setiap pasangan. Namun rupanya kehamilan kembar memicu resiko terjadinya bayi sungsang. Karena ruangan rahim terlalu sempit dan harus dibagi 2, bayi bisa saja mengalami kesulitan saat hendak memutar tubuhnya ke bawah.
-
Plasenta Previa
Plasenta previa merupakan suatu kondisi dimana plasenta berada di bawah rahim sehingga menutup jalan lahir baik sebagian maupun seluruhnya. Kondisi ini menyebabkan bayi sungsang karena bayi kesulitan mengarah dan bergerak ke jalan lahir. Penyebab plasenta previa antara lain usia kehamilan diatas 35 tahun dan adanya riwayat operasi rahim. Ketahui selengkapnya di sini: Penyebab dan Cara Mengatasi Plasenta Previa.
-
Bentuk Rahim Tidak Normal
Bentuk rahim yang tidak normal seperti uterus yang berbentuk hati atau adanya komplikasi yang lain menyebabkan bayi sulit bergerak ke jalan lahir. Akibatnya bayi menjadi sungsang dan ibu sulit melahirkan secara normal.
Cara Menangani Bayi Sungsang
Semakin cepat kondisi bayi sungsang diketahui, maka tingkat keberhasilan untuk mengatasi kondisi tersebut semakin besar. Ibu bisa mengatasi bayi sungsang dengan beberapa cara berikut ini:
-
External Cephalic Version
External Cephalic Version atau EV merupakan cara yang dilakukan oleh dokter sebagai upaya untuk mengatasi bayi sungsang. Dokter akan mencoba mengubah posisi bayi menjadi benar dengan cara menekan bagian permukaan perut. Biasanya EV dilakukan pada usia kehamilan 36-38 minggu.
Perlu Ibu ketahui bahwa prosedur EV ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena penuh dengan resiko. Khusus untuk kehamilan kembar dan riwayat perdarahan, prosedur EV tidak direkomendasikan.
-
Breech Tilt
Breech tilt merupakan cara yang bisa Ibu lakukan sendiri tanpa bantuan dokter untuk mengatasi bayi sungsang. Caranya, berbaring lah dengan pinggul yang sedikit terangkat lalu letakkan bantal di bawah pinggul dan tekuk lutut sehingga posisi badan menjadi tidak telentang.
Lakukan gerakan ini selama 10-15 menit selama 2 kali sehari saat bayi terlihat aktif. Cara ini dapat merangsang bayi untuk bergerak dan berubah posisi menjadi ke bawah. Namun Ibu harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukannya.
-
Gerakan Lutut Dada
Selain breech tilt ada lagi gerakan yang bisa Ibu coba untuk merangsang bayi memutar posisinya, yaitu dengan gerakan lutut dada. Caranya mudah, Ibu cukup posisikan diri seperti sujud yaitu posisi kepala dan bahu di bawah sedangkan posisi panggul dan pantat berada di atas.
Lakukan gerakan ini selama 15-20 menit dalam sehari yang akan merangsang posisi bayi menuju jalan lahir.
-
Gunakan Minyak Esensial
Minyak esensial yang memiliki aroma tertentu dapat merangsang bayi untuk berputar ke bawah. Cukup oleskan minyak tersebut ke bagian perut secara rutin dalam beberapa hari. Namun pastikan Ibu telah berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukannya ya!
Dampak Posisi Sungsang Terhadap Kelahiran Bayi
Sebenarnya bayi sungsang tetap bisa dilahirkan secara normal asalkan dengan pertimbangan matang melihat kondisi ibu dan janin. Namun tentu saja memiliki resiko yang besar. Hal yang paling mengkhawatirkan dari posisi ini adalah janin tersangkut di jalan lahir.
Untuk itulah dokter biasanya akan memutuskan untuk melakukan operasi caesar jika hingga waktunya lahir bayi belum berubah posisi. Apalagi jika ada hambatan seperti janin terlilit tali pusar yang membuat dokter harus cepat melakukan tindakan operasi.
Baca Juga: Flek, Gangguan Kehamilan Berbahaya?
Jadi Ibu yang memiliki keluhan bayi sungsang di masa kehamilannya diharapkan lebih intens lagi kontrol ke dokter untuk melihat perkembangan janin. Ketika tindakan operasi harus dilakukan, Ibu akan memiliki persiapan yang matang.
Itulah beberapa hal yang perlu Ibu ketahui tentang bayi sungsang. Jika Ibu mengalaminya, tak perlu panik, lakukan upaya yang tepat ya!