Dalam periode kehamilan, kamu tentunya sangat berhati-hati untuk menjaga kandungan dalam perut agar tetap sehat dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Hanya saja, tanpa disadari banyak sekali risiko komplikasi yang bisa menimpa kamu para ibu hamil. Oleh sebab itu, sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, ada baiknya kamu mengenali beberapa risiko komplikasi berikut ini agar bisa melakukan tindakan pencegahan. Apa saja, ya?
1. Kehamilan anggur. Pernah dengar mengenai hamil anggur? Hamil anggur atau yang dikenal juga sebagai kehamilan yang gagal merupakan sebuah kondisi di mana terjadi kelainan pada proses perkembangan sel telur setelah dibuahi sehingga gagal tumbuh menjadi janin. Hingga saat ini, kehamilan anggur masih belum dapat dideteksi penyebabnya sehingga diagnosis sedini mungkin terhadap kondisi ini sangatlah disarankan.
Cari tahu selengkapnya terkait hamil anggur di artikel berikut ini: Hamil Anggur: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya
2. Plasenta Previa. Plasenta Previa atau perlekatan plasenta merupakan suatu kondisi ketika plasenta menutupi leher rahim sehingga berpotensi untuk menutupi jalan lahir. Kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi saat kehamilan berupa pendarahan, terutama ketika kamu mengalami kontraksi. Jika hal ini terjadi, mengingat jalan lahir sudah tertutup, dokter biasanya akan menyarankan untuk operasi cesar agar pendarahan tidak berlanjut. Ketahui gejala dan pengobatan plasenta previa di sini: Penyebab dan Cara Mengatasi Plasenta Previa.
3. Preeklampsia. Preeklampsia merupakan kondisi yang sering menimpa ibu hamil, terutama ketika usia kehamilan sudah memasuki minggu ke-20 atau lebih. Komplikasi ini cukup membahayakan, sebab kondisi ini seringnya tidak disadari oleh ibu hamil. Padahal, preeklampsia menjadi salah satu penyebab utama kematian ibu dan janinnya, lho. Meski hingga saat ini penyebab pasti preeklampsia masih belum diketahui, kamu disarankan untuk melakukan pengaturan makanan, istirahat yang cukup, dan mengawasi kehamilan untuk menurunkan risiko preeklampsia ini.
4. Kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik merupakan sebuah kondisi di mana pembuahan sel telur terjadi di luar rahim. Biasanya, hal ini terjadi di dalam tuba falopi atau di saluran telur. Diagnosa mengenai komplikasi kehamilan ini penting untuk dideteksi sedini mungkin agar tidak membahayakan ibu hamil dan bisa ditangani secara lebih lanjut. Bu, pelajari lebih lanjut tentang apa itu kehamilan ektopik di sini: Kehamilan Ektopik: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan.
5. Diabetes Gestasional. Komplikasi lain yang sering menghantui ibu hamil adalah diabetes gestasional. Diabetes gestasional sendiri merupakan tipe diabetes yang sering berkembang selama periode kehamilan. Jika kamu mengidap diabetes gestasional, jangan khawatir sebab penderita diabetes ini tetap bisa memiliki kehamilan yang sehat jika menjalani serangkaian terapi. Dan lagi, seringnya diabetes ini sembuh setelah kamu berhasil melahirkan si kecil. Hanya saja, risiko untuk mengidap diabetes tipe 2 akan lebih besar jika kamu sudah pernah mengidap diabetes gestasional sebelumnya.
6. Sudden Infant Death Syndrome (SIDS). Untuk kamu yang punya kebiasaan merokok, sebaiknya harus berhati-hati nih. Sebab kebiasaan merokok ketika hamil bisa menimbulkan komplikasi pada janin seperti lahir prematur, cacat lahir, atau bahkan Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) yang berujung pada kematian bayi.
7. Mirror Syndrome. Mirror syndrome atau sindrom cermin adalah kondisi medis langka yang terjadi dimana baik Ibu dan janin mengalami pembengkakkan akibat menumpuknya cairan. Tanda atau ciri-ciri mirror syndrome bisa jadi tumpang tindih dengan gejala komplikasi lainnya, seperti preeklampsia, yang bahkan hampir serupa. Mirror syndrome biasanya terjadi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan, dan penyebabnya belum sepenuhnya dipahami para ahli medis. Maka dari itu, penting bagi Ibu untuk selalu memperhatikan apabila ada menemukan gejala yang berbeda dari biasanya selama menjalani periode kehamilan. Jika Ibu ingin mengetahui lebih lanjut mengenai mirror syndrome, sehingga Ibu hamil dapat membedakan kondisi ini dengan preeklampsia, bisa baca artikel berikut: Gejala Mirror Syndrome dan Cara Mengatasinya
Nah, mengingat beberapa kondisi komplikasi di atas bisa sangat membahayakan untuk kamu dan janin di dalam perut, menemui dokter kandungan dan melakukan pemeriksaan secara rutin sangatlah disarankan. Tidak hanya itu, menjaga kandungan agar tetap sehat dengan mengontrol makanan yang masuk dan beristirahat yang cukup juga harus dilakukan.
Untuk melengkapi kebutuhan gizi harian, kamu juga bisa meminum susu ibu hamil yang membantu memenuhi nutrisi masa kehamilan. PRENAGEN Mommy hadir dengan kandungan zat besi, vitamin B12, inulin, kalsium, dan juga asam folat, yang membantu perkembangan janin dalam perut. Untuk pilihan rasa, susu ini memiliki varian rasa yang enak seperti cokelat, vanilla, strawberry, moka, dan juga kacang hijau sehingga kamu bisa bebas memilih rasa yang disuka. Semoga membantu!