Khawatir karena bayi Ibu terkena penyakit kuning? Penyakit kuning adalah penyakit yang kerap dialami oleh beberapa bayi yang baru lahir. Biasanya penyakit kuning ditandai dengan kulit dan bagian putih pada mata bayi berwarna kuning. Ini disebabkan oleh kadar bilirubin pada darah bayi baru lahir yang terlalu tinggi.
Bilirubin adalah zat atau pigmen kuning yang ada dalam darah dan tinja. Bilirubin sendiri akan otomatis terbuat dalam tubuh ketika sel darah merah yang sudah tua hancur. Bilirubin yang terbuat terlalu banyak akan membuat hati tidak sanggup memprosesnya. Kadar bilirubin yang tinggi juga bisa terjadi karena hati yang tidak mampu memprosesnya karena terdapat gangguan pada hati.
Beberapa gejala penyakit kuning pada bayi yang baru lahir adalah jika urine bayi berwarna kuning pekat. Urine bayi baru lahir normalnya tidak berwarna. Gejala lainnya adalah tinja atau feses yang berwarna pucat, serta kulit telapak tangan dan telapak kaki yang berwarna kekuningan.
Penyakit kuning pada bayi biasanya disebabkan oleh kerusakan hati, pendarahan internal, kekurangan enzim, infeksi virus atau bakteri, sel darah merah yang mudah rusak, sepsis bayi, perbedaan rhesus golongan darah ibu dan bayi, hingga adanya masalah sistem pencernaan pada bayi, yang menyebabkan gangguan pada kadar bilirubin normal pada bayi baru lahir.
Lalu, berapa sebenarnya kadar bilirubin normal pada bayi baru lahir? Dilansir Healthline, kadar bilirubin normal pada bayi yang baru lahir dalam 24 jam pertama yaitu di bawah 5.2 mg/dL.
Adapun kadar bilirubin bayi yang melebihi batas normal dan membutuhkan pemeriksaan serta penanganan medis adalah sebagai berikut:
Lalu bagaimana cara memastikan kadar bilirubin normal pada bayi baru lahir? Ibu bisa mengetahui kadar bilirubin normal pada bayi baru lahir dengan melakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar bilirubin bayi, beberapa hari setelah bayi lahir.
Namun bisa juga dilakukan pemeriksaan fisik untuk melihat apakah bayi Ibu mengalami penyakit kuning atau tidak. Ibu bisa memeriksa warna kuning pada bayi di ruangan yang banyak cahaya. Ibu bisa periksa apakah warna kulit, gusi, atau bagian putih pada mata bayi berwarna kuning.
Ibu juga harus waspada jika bayi terus terlihat mengantuk dan lemas, penyakit kuning pada bayi semakin menyebar atau semakin parah, bayi tidak suka menyusu, atau mengalami demam di atas 37,8 derajat celcius.
Baca Juga: Berbagai Penyakit yang Dapat Membahayakan Kehamilan
Jika bayi Ibu mengalami penyakit kuning dan mengalami gejala-gejala di atas, ada baiknya untuk segera memeriksakan bayi Ibu ke dokter.
Di masa kehamilan, plasenta membantu menghilangkan bilirubin dari darah bayi. Setelah lahir, hati mengambil alih peran ini. Maka dari itu, di beberapa hari awal kelahirannya, kemampuan bayi untuk menghilangkan bilirubin berkurang, yang bisa menyebabkan kadar bilirubin menjadi tinggi. Adapun penyebab lainnya adalah:
Kadar bilirubin yang tinggi pada bayi baru lahir biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga dua sampai tiga minggu. Namun dalam beberapa kasus yang lebih parah, harus ada penanganan intensif untuk mengembalikan kadar bilirubin normal pada bayi baru lahir.
Berikut beberapa cara yang bisa Ibu lakukan untuk memulihkan kadar bilirubin normal pada bayi baru lahir.
Untuk mencegah kadar bilirubin yang terlalu tinggi pada bayi, semasa hamil ibu bisa melakukan tes darah, untuk memeriksa apakah ada ketidakcocokan golongan darah atau Rhesus. Usahakan juga untuk menghindari kelahiran prematur, karena bayi yang lahir sebelum 38 minggu berisiko mengalami penyakit kuning. Itu karena organ hati bayi prematur belum berkembang sepenuhnya, yang membuatnya sulit untuk memproses bilirubin.
Ibu juga disarankan untuk mencegah bayi dehidrasi. Ibu tidak perlu menunggu anak sampai menangis untuk memberi ASI. Jika sudah ada jeda beberapa jam atau setelah bayi bangun tidur, ibu bisa memberikan ASI bagi anak.
Semenjak masa kehamilan, ibu harus sangat menjaga kesehatan tubuh dan janin, supaya tumbuh kembang bayi dapat sempurna. Untuk itu, ibu hamil harus memastikan asupan nutrisi ibu dan janin terpenuhi.
Selain mengkonsumsi buah dan sayuran kaya nutrisi, ibu hamil juga disarankan untuk minum Prenagen Mommy dua gelas sehari selama masa kehamilan. Prenagen Mommy mengandung Asam Folat, Mikroenkapsulasi Zat Besi, Protein, Kalsium, Vitamin D, Magnesium, Fosfor, Omega 3 dan 6, serta Insulin yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dan janin.
Selama masa menyusui, Ibu juga disarankan minum Prenagen Lactamom yang mengandung AA, DHA, dan kolin, serta omega 3, 6, dan 9, juga vitamin D, magnesium, fosfor, dan insulin untuk memperlancar ASI dan meningkatkan nutrisi dalam ASI untuk memastikan bayi tumbuh dan berkembang dengan sehat, serta senantiasa menjaga kesehatan ibu menyusui.