Pada sebagian ibu yang mengalami keguguran, mereka disarankan untuk menjalani kuret agar rahimnya bersih dari jaringan janin. Namun, pada kasus keguguran yang terjadi pada saat Ibu baru hamil kurang dari 10 minggu, umumnya tidak disarankan untuk kuret dan rahimnya akan tetap sebersih keguguran yang menjalani kuret.
Akan tetapi, meskipun tidak dikuret, Ibu tetap perlu memperhatikan kesehatan reproduksi Ibu agar Ibu dapat hamil kembali dengan sehat. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Umumnya tindakan kuret dilakukan pada keguguran untuk membersihkan rahim dari sisa-sisa jaringan janin yang sekiranya masih menempel pada dinding rahim. Diharapkan dengan pembersihan ini, apabila nanti Ibu dan Ayah melakukan hubungan intim lagi dan terjadi pembuahan, hasil pembuahan tersebut akan mudah melakukan proses implantasi atau menempel pada dinding rahim yang telah bersih. Proses implantasi yang berhasil akan berlanjut menjadi kehamilan yang sehat.
Namun, pada keguguran yang terjadi pada usia kehamilan yang masih muda, umumnya sisa jaringan janin hampir-hampir tidak ada lagi pada dinding rahim. Oleh sebab itu, jarang sekali dilakukan kuret pada keguguran di usia ini, yang umumnya masih berusia kurang dari 10 minggu.
Biasanya, dokter hanya akan menyarankan Ibu untuk mengonsumsi pil berisi hormon yang berfungsi untuk melepaskan sisa-sisa jaringan yang mungkin tidak terlihat pada pemeriksaan dokter. Dengan mengonsumsi hormon ini, rahim akan bersih kembali dan siap untuk menjadi tempat implantasi pada kehamilan berikutnya.
Ibu yang baru kehilangan janinnya umumnya akan mengalami gejala berupa mengeluarkan darah dari vaginanya. Sama seperti Ibu yang menjalani kuret, pada Ibu yang tidak mengalami kuret masih mungkin untuk tetap mengalami pendarahan, tetapi hanya sedikit dan berlangsung dalam 2-3 hari saja. Sebab, pendarahan ini merupakan bagian dari proses alami keguguran untuk mengeluarkan sisa-sisa jaringan janin di dalam rahim.
Selain pendarahan, Ibu mungkin juga akan mengalami nyeri pada bagian bawah perutnya. Nyeri ini juga merupakan proses alami keguguran karena rahim sedang berkontraksi untuk mengeluarkan sisa-sisa jaringan janin tersebut, dan akan berhenti setelah seluruh jaringannya keluar.
Kemungkinan Ibu untuk hamil lagi masih ada setelah keguguran ini, meskipun tidak diinstruksikan untuk kuret ya, Bu. Peluang Ibu untuk hamil dapat terjadi kapan saja, bahkan dalam beberapa minggu setelah keguguran sekalipun. Namun, kebanyakan ibu baru memperoleh kehamilannya lagi dalam kurun antara 6-18 bulan setelah kehilangan janin tersebut.
Untuk dapat hamil kembali, Ibu tentu perlu berhubungan intim lagi dengan Ayah. Hubungan ini mungkin akan terasa tidak nyaman bagi Ibu karena Ibu masih mengalami nyeri akibat keguguran tersebut. Untuk itu, Ibu tak perlu memaksakan diri dan dapat menunggu hingga nyeri Ibu betul-betul telah berlalu. Pada saat Ibu sudah tidak merasa nyeri perut lagi, maka Ibu dapat berhubungan dengan Ayah kembali.
Sebagian ibu yang keguguran merasa, masa beberapa minggu setelah kehilangan janin merupakan masa yang mengkhawatirkan karena mereka menunggu menstruasi kembali. Kecemasan ini wajar karena menstruasi merupakan tanda bahwa siklus ovulasi Ibu telah kembali normal, dan ovulasi merupakan pertanda bahwa Ibu telah kembali menghasilkan sel telur yang semestinya dapat mengalami pembuahan.
Namun, Ibu perlu bersabar, karena kadang-kadang tubuh seorang ibu memerlukan waktu agar dapat berovulasi dan menstruasi kembali. Dilansir dari Medical News Today, waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh menstruasi kembali ini umumnya 2-3 bulan setelah terjadinya keguguran. Sebab, umumnya memang selama itu waktu yang diperlukan agar hormon-hormon reproduksi Ibu dapat bekerja lagi dengan semestinya.
Ibu, keguguran memang merupakan peristiwa yang membuat Ibu sedih, namun Ibu dapat menyiapkan fisik dan mental Ibu kembali untuk berusaha hamil kembali. Salah satu bentuk persiapan fisik yang dapat Ibu lakukan adalah mengonsumsi asupan nutrisi yang dapat mendukung kesuburan Ibu. Nutrisi ini dapat Ibu dapatkan dengan mudah melalui susu yang memang dirancang khusus untuk merencanakan kehamilan lagi. Yuk, lihat rekomendasi susu yang dapat membantu perencanaan kehamilan ini di sini: PRENAGEN esensis Susu Promil yang Tidak Bikin Gemuk.
Referensi :