Kista ovarium adalah pertumbuhan sel pada ovarium yang bersifat jinak. Namun, sel-sel ini dapat berkembang menjadi penyakit polycystic ovary syndrome (PCOS) yang dapat menghambat kesuburan. Apa itu kista, PCOS dan bagaimana menjaga kesehatan ovarium dari penyakit ini? Mari pahami juga mengenai jenis-jenis dan risiko yang ditimbulkannya bagi Ibu yang sedang merencanakan kehamilan dengan lebih lanjut pada artikel berikut.
Kista ovarium muncul sebagai kantung atau benjolan yang berisi cairan berwarna kecoklatan pada indung telur (ovarium). Benjolan ini umum terjadi dan bersifat jinak. Banyak kasus kista sembuh sendiri dalam beberapa bulan tanpa perawatan medis khusus.
Terdapat 2 jenis kista pada ovarium, yaitu:
Kejadian kista ovarium di Indonesia mencapai 37,2%. Sebagian besar penderitanya berusia antara 31-50 tahun, dan hanya sedikit penderita kista yang didapati berusia di luar rentang usia tersebut.
Umumnya, kasus-kasus kista ovarium yang dialami oleh para Ibu masih bersifat jinak. Tetapi, setelah menopause, risiko kista untuk berkembang menjadi kanker ovarium cenderung meningkat.
Kanker ini umumnya baru diketahui oleh dokter setelah penderitanya berkonsultasi karena merasa memiliki benjolan dalam perutnya yang menyebabkan perutnya membesar. Pada saat itu, kankernya telah mencapai tingkat keparahan yang terlalu tinggi untuk dapat diobati, sehingga akhirnya nyawa penderitanya sulit untuk dapat diselamatkan.
Umumnya, kista ovarium berjenis fungsional tidak memengaruhi kesuburan Ibu. Namun, pada beberapa kasus, misalnya pada jenis kista patologis, masalah kesuburan dapat terjadi. Ini karena adanya indikasi polycystic ovarian syndrome (PCOS).
PCOS adalah sindrom yang terjadi pada ovarium, di mana terjadi pertumbuhan kista yang cukup banyak dan mengganggu proses pelepasan sel telur (ovulasi). Akibatnya, wanita pada usia subur (15-44 tahun) mengalami kesulitan untuk memperoleh keturunan.
Selain itu, PCOS dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan menstruasi yang tidak teratur. Ketidakseimbangan hormon akibat PCOS dapat membuat perencanaan kehamilan menjadi terhambat dan akan mengganggu kondisi psikologis Ibu. Apabila Ibu yang menderita PCOS berhasil hamil, Ibu juga menghadapi risiko yang lebih besar untuk keguguran maupun mengalami persalinan spontan yang prematur.
Untuk menjaga kesehatan ovarium Ibu dari benjolan ini, sangat penting bagi Ibu untuk menjalankan pola makan yang sehat dan mengonsumsi nutrisi yang tepat. Mengonsumsi makanan yang kaya akan PROTEIN dapat membantu Ibu menjalani aktivitas fisik sehari-hari dan terhindar dari PCOS. Nutrisi lain yang juga penting untuk persiapan kehamilan adalah asam folat, yang mendukung perkembangan janin sehat dan mengurangi risiko keguguran setelah hamil.
Baik PROTEIN maupun asam folat dapat Ibu peroleh dari PRENAGEN esensis. Bu, mari kenali lebih lanjut tentang PRENAGEN esensis yang dapat mendukung kesehatan ovarium di sini: PRENAGEN esensis: Meningkatkan Kesehatan Organ Reproduksi.
Referensi: