Ada banyak mitos kehamilan yang beredar di masyarakat, termasuk tanda-tanda hamil anak perempuan. Mitos-mitos ini telah dipercaya turun-temurun dan pandangan terhadapnya seringkali sulit untuk diubah. Namun, sebagai wanita dan calon Ibu yang bijak, penting untuk mencari kepastian yang lebih tepat tentang jenis kelamin janin di dalam kandungan.
Mitos kehamilan seringkali salah kaprah dalam menyimpulkan perubahan normal pada tubuh seorang wanita hamil. Penjelasan yang belum bisa dibuktikan kebenarannya, menjadi alasan mengapa hal-hal di bawah ini disebut sebagai mitos:
Mitos pertama adalah bentuk perut seorang wanita hamil. Katanya, jika Ibu hamil memiliki bentuk perut yang tinggi atau melebar ke tengah, bisa dikatakan bahwa Ibu mengandung anak perempuan. Hal ini tentu kurang berhubungan dan tidak mempunyai penjelasan yang jelas. Sebab, bentuk perut seorang wanita hamil, sama sekali tidak ditentukan oleh jenis kelamin buah hati yang sedang dikandungnya.
Bentuk perut wanita hamil lebih banyak dipengaruhi oleh bentuk tubuh Ibu sebelum mengandung dan juga usia kandungannya pada saat itu. Bentuk perut seorang wanita hamil pastinya bervariasi bagi setiap wanita dan tidak bisa disamakan.
Sebagian besar wanita hamil mengalami kondisi ini. Rasa mual parah serta ingin muntah yang terjadi pada trimester pertama kehamilan, yang biasa disebut sebagai hiperemesis gravidarum, disebabkan oleh sebuah hormon Human Chorionic Gonadotropin (ß-HCG). Untuk ibu yang ingin lebih memahami kondisi ini dan solusinya, baca artikel ini yuk: Gejala Hiperemesis Gravidarum dan Penanganannya.
Mitos tentang muntah karena pengaruh hormon ini mempunyai kebenaran atau fakta yang bisa dipertanggungjawabkan karena sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kadar hormon ß-HCG pada wanita yang sedang mengandung anak perempuan lebih tinggi daripada saat sedang mengandung anak laki-laki.
Bu, ketahui ciri-ciri lainnya bila hamil bayi perempuan, sebagai berikut: Ciri-ciri Hamil Anak Perempuan, Mitos atau Fakta?
Mitos kehamilan selanjutnya adalah detak jantung janin yang dianggap bisa menentukan jenis kelamin bayi yang sedang dikandung. Detak jantung janin yang normal biasanya berkisar antara 120-160.
Dalam mitos ini dipercaya, jika detak jantung janin Ibu berkisar 160 atau bahkan lebih, bisa menunjukkan sedang mengandung anak perempuan. Sedangkan jika detak jantung janin lebih rendah, berkisar pada 120 kali per menit maka itu tanda kehamilan anak laki-laki.
Namun, detak jantung seorang janin tidak dipengaruhi oleh jenis kelaminnya, melainkan ditentukan oleh kondisi fisik dari janin itu sendiri. Contohnya, saat kondisi fisik seorang bayi di dalam kandungan menurun, yang disebabkan oleh kondisi kesehatan Ibunya, maka detak jantungnya akan cenderung meningkat.
Hal ini juga sering terjadi apabila sudah dekat dengan masa persalinan. Jadi, ini hanya mitos kehamilan saja.
Mitos kehamilan selanjutnya adalah dandanan atau raut wajah yang tampak berantakan selama hamil dianggap sebagai tanda hamil anak perempuan. Mitos ini dipercaya karena persepsi jika kecantikan Ibu diserap oleh janin di dalam kandungan. Namun, itu tidak sepenuhnya benar.
Justru sebagian orang wanita hamil yang mengandung anak perempuan akan tampak lebih cantik, karena faktor janin yang menjadikannya terlihat menawan. Namun, tidak perlu cemas dandanan dan raut wajah saat hamil, karena sama sekali tidak ada hubungan dengan jenis kelamin bayi dan tentu saja hal ini adalah mitos belaka.
Jadi, mulai saat ini Ibu jangan langsung mempercayai beberapa mitos seputar kehamilan begitu saja. Sebaiknya, kaji ulang kembali agar Ibu dapat mengetahui lebih jelas kebenarannya. Jika Ibu tertarik untuk mengenal apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh Ibu hamil dari bulan pertama hingga bulan ke sembilan, dan bagaimana pertumbuhan janin tiap bulannya, Ibu bisa membaca artikel berikut ya: Masa Kehamilan, Saat Terpenting Bagi Pertumbuhan Janin