Banyak pasangan pengantin baru yang ingin segera mendapat momongan. Cara yang terbukti paling ampuh adalah dengan teliti merencanakan program kehamilan. Kebanyakan pasangan suami istri yang baru saja menikah memang akan lebih rutin melakukan hubungan intim. Tetapi ternyata itu semua tidak cukup.
Pasangan suami istri dapat belajar menghitung masa subur sehingga seks akan lebih efektif berkaitan dengan program punya momongan. Karena kalau bukan kita sendiri, siapa lagi yang mau dan mampu mengenali sistem kerja tubuh Ibu?
Menurut beberapa konsultan seks, jika Ibu ingin menghitung masa subur, maka harus mulai mencatat dan menandai hari pertama siklus menstruasi Ibu yang biasanya berlangsung tiap bulannya.
Satu siklus menstruasi sendiri bisa dihitung dari hari pertama Ibu mendapatkan menstruasi di bulan tersebut dan berlanjut sampai Ibu mendapatkan menstruasi pada bulan berikutnya. Dan walaupun lamanya cukup bervariasi namun bisa disimpulkan jika rata-rata siklus menstruasi seorang wanita adalah antara 20-40 hari.
Nah, ada beberapa masa lainnya yang harus kita perhatikan, contohnya masa ovulasi yaitu masa dimana sel telur dilepaskan. Masa ovulasi biasanya terjadi paling tidak 14 hari sebelum Ibu mendapatkan menstruasi selanjutnya, jadi sekitar di pertengahan siklus.
Ini merupakan hal penting sebagai salah satu tips mempercepat kehamilan secara konvensional yang bisa diusahakan adalah dengan melakukan hubungan suami istri selama masa ovulasi tersebut.
Waktu yang paling efektif mungkin memang hanya beberapa hari, tidak sampai satu minggu, untuk Ibu dapat menambah intensitas hubungan suami istri agar bisa membuahkan kehamilan karena sperma sendiri hanya bisa hidup dalam tubuh selama kurang lebih 2 hari. Jadi jangan sia-siakan kesempatan tersebut.
Yuk, Bu, ikuti panduan menghitung masa subur yang benar di sini: Kalkulator untuk Menghitung Masa Subur Wanita
Jika Ibu memang sedikit mengalami kesulitan dalam menghitung masa subur lewat siklus menstruasi (mungkin karena tidak teratur), maka ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan.
Salah satu cara yang sering dilakukan oleh orang-orang adalah dengan melihat tanda-tanda secara fisik. Cara pertama adalah dengan mengukur suhu badan Ibu dengan termometer setiap pagi setelah bangun tidur.
Itu merupakan suhu basa Ibu yang relatif sama tiap harinya. Catat suhu tersebut. Dan ketika Ibu mengalami masa ovulasi, biasanya suhu basa akan sedikit menurun.
Cara kedua yang bisa dicoba adalah dengan mengecek bagian vagina apakah terdapat lendir yang encer dalam jumlah yang banyak atau tidak. Lendir jenis yang satu ini biasanya tidak bisa dipisahkan dengan jari jadi bisa dibilang cukup lengket. Dan itulah dua tanda fisik Ibu saat masa ovulasi.
Ibu perlu memastikan asupan nutrisi juga. Makanan yang mengandung safranal, crocin, dan crocetin, seperti saffron, telah dikaitkan dengan potensi peningkatan kesuburan dan meningkatkan peluang kehamilan. Saffron diklaim memiliki sifat afrodisiak dan dapat membantu dalam meningkatkan libido serta menjaga keseimbangan hormon. Yuk, pelajari lebih lanjut: Manfaat Saffron untuk Promil dan Kesehatan.