Masyarakat di Indonesia pada umumnya sangat lekat dengan berbagai mitos. Ibu dengan mudah akan mendapati mitos-mitos tertentu dalam berbagai macam hal.
Terkadang mitos-mitos tersebut sangat tidak rasional, namun tetap saja banyak orang yang terkekang kebebasannya karena memperdulikan mitos-mitos tersebut. Mereka khawatir akan tertimpa masalah jika melanggarnya. Beberapa mitos yang akan kita bahas pada diskusi kali ini diantaranya adalah mitos-mitos seputar pra kehamilan.
Baca Juga: Benarkah Air Es Mempercepat Perkembangan Janin?
Selama ini Ibu mungkin telah mengenal begitu banyak mitos kehamilan yang beredar, begitu juga dengan mitos pra kehamilan. Ada baiknya Ibu membandingkan mitos-mitos tersebut dengan fakta yang ada sehingga tahu apakah mitos-mitos tersebut benar adanya. Apabila tidak terbukti kebenarannya maka tidak ada alasan bagi kita untuk terus khawatir dan terbelenggu di dalamnya.
Mitos yang pertama yaitu baik pasangan pria maupun pasangan wanita tidak boleh melakukan aktivitas yang terlalu berat jika ingin segera mendapatkan momongan. Faktanya adalah bahwa hal ini memang dapat mempengaruhi kondisi kebugaran tubuh kedua pasangan sehingga kualitas hubungan seks bisa menurun. Disamping itu, kualitas sperma dan sel telur juga tidak akan baik untuk terjadinya pembuahan. Kesimpulannya adalah bahwa hal ini memang bukan sekedar mitos belaka, tapi merupakan kenyataan. Ada aturan-aturan tertentu yang berlandaskan agama yang melarang seseorang berhubungan suami istri pada waktu-waktu tertentu, misalnya saja pada siang hari di bulan Ramadhan bagi umat muslim.
Mitos yang kedua yaitu bagi pasangan muslim tidak diperbolehkan untuk berhubungan suami istri pada malam hari raya. Jika larangan tersebut dilandaskan pada agama, menurut agama Islam berhubungan suami istri pada malam hari raya tidak dilarang. Jadi mitos ini tidak perlu dihiraukan.
Mitos selanjutnya yaitu pria tidak boleh melakukan penetrasi dari belakang (seperti gaya doggy style misalnya) ketika berhubungan seks. Menurut mitos tersebut, jika hubungan tersebut membuahkan hasil maka bayi yang lahir nanti akan juling matanya. Menurut faktanya, secara medis gaya hubungan seks semacam itu sama sekali tidak masalah, asalkan hubungan tidak dilakukan pada lubang anus.
Ada mitos yang menyebutkan bahwa seorang pria harus menahan diri dari berhubungan seks wanita hamil, karena itu dapat membahayakan janin. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Secara medis, kita boleh melakukan hubungan suami istri dengan pasangan yang sedang hamil. Hanya saja jika pasangan kita memiliki riwayat keguguran, maka kita harus melakukannya secara hati-hati dan perlahan.
Baca Juga: Cerdas Menyikapi Mitos Mengenai Kehamilan
Mitos selanjutnya yang sangat populer yaitu bahwa ibu mengidam yang tidak dipenuhi keinginannya akan melahirkan bayi yang sering ngiler. Hal ini merupakan hal yang tidak benar. Mengidam terjadi karena perubahan hormon pada ibu dan tidak memiliki kaitan apa-apa dengan janin. Tapi jika sang ibu jadi stres karena keinginannya tidak dipenuhi, maka hal inilah yang akan membahayakan.