Selama masa kehamilan hendaknya ibu hamil tetap melakukan olahraga karena dapat menjaga kebugaran badan. Olahraga saat hamil secara teratur mampu menurunkan rata-rata denyut jantung pada janin, efek ini berlangsung selama sebulan setelah bayi lahir. Denyut jantung yang rendah tersebut adalah indikasi bahwa bayi dalam keadaan sehat.
Baca Juga: Olahraga yang Aman Bagi Ibu Hamil
Olahraga yang dapat dilakukan bagi ibu hamil adalah tidak bersifat high impact atau beresiko tinggi, dan memerlukan kekuatan punggung serta persendian seperti tennis, angkat beban, dan volly karena bisa menyebabkan kelelahan berlebih juga menyebabkan trauma pada otot. Akan tetapi olahraga yang diperbolehkan adalah yang bersifat ringan seperti jalan santai, berenang, yoga, pilates, aerobik, dan senam hamil.
Waktu berolahraga untuk ibu hamil dapat dilakukan setiap hari dengan durasi 30 menit atau 5 kali dalam seminggu, tetapi durasi tersebut tidak dianjurkan bagi ibu hamil yang semula tidak terbiasa dengan aktivitas olahraga. Untuk ibu yang baru memulai olahraga saat hamil dapat memulai dengan intensitas yang ringan.
Mulailah secara bertahap dengan awal 5 menit dulu setiap minggu kemudian ditambah 5 menit setiap minggunya sampai dengan 30 menit, dengan diawali pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan untuk mencegah terjadinya cedera otot. Pada umumnya olahraga bagi ibu hamil akan mudah dilakukan pada awal usia kehamilan 24 minggu.
Baca Juga: Belly Dance, Olahraga Populer di Kalangan Ibu Hamil
Untuk mendukung kenyamanan ibu dalam berolahraga pakailah pakaian yang nyaman. Minum air yang banyak selama berolahraga dan penuhi nutrisi baik sebelum ataupun setelah berolahraga untuk mengganti cairan tubuh yang keluar selama ibu berolahraga. Ajaklah keluarga atau suami agar selama ibu berolahraga akan terasa lebih menyenangkan sekaligus terawasi dengan baik.