Kehadiran buah hati memang menjadi hal paling dinantikan di tengah keluarga. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika banyak pasangan suami istri melakukan berbagai upaya agar bisa mendapatkan buah hati. Mulai dari mengonsumsi makanan sehat, meminum susu persiapan kehamilan, menjadwalkan hubungan seksual sesuai dengan masa subur, hingga mengatur posisi hubungan seksual.
Kendati demikian, sebenarnya sebelum memulai program kehamilan ini, penting bagi calon Ibu untuk memperhatikan beberapa hal penting untuk hamil terlebih dahulu. Di antaranya adalah sebagai berikut.
- Pemeriksaan Hepatitis B
Melansir dari klikdokter.com, lebih dari 50% kasus hepatitis B yang terjadi di Indonesia ternyata disebabkan oleh penularan virus yang ditularkan oleh Ibu ke anak setelah persalinan. Untuk itu, agar kondisi ini tidak terjadi pada Ibu, alangkah baiknya sebelum hamil Ibu dan suami memeriksakan diri dulu apakah mengalami infeksi. Sebab, jika tidak diperiksa bisa membahayakan bayi yang dilahirkan, bahkan penyakit ini bisa menyebabkan kanker hati.
- Deteksi Infeksi TORCH
Salah satu penyakit paling berbahaya yang bisa menyerang tubuh adalah infeksi TORCH (toksoplasmasis, rubela, cytomegalovirus, herpes simpleks) yang mana bisa menyebabkan keguguran hingga cacat bawaan pada bayi. Umumnya, infeksi ini tidak menimbulkan gejala sehingga tidak disadari keberadaannya oleh calon Ibu. Oleh sebab itu, saat berencana untuk hamil, ada baiknya periksalah diri terlebih dahulu ke dokter. Apabila Ibu terjangkit infeksi ini, maka lakukan pengobatan dulu agar nantinya tidak membahayakan janin.
- Imunisasi MMR
Selama kehamilan, Ibu hamil acapkali terserang virus rubella dan campak yang bisa membahayakan kesehatan janin. Untuk melindungi diri dari virus ini, maka calon Ibu sebaiknya diimunisasi MMR dahulu. Sebab, melakukan ini dapat menghindari munculnya virus saat hamil. Namun, imunisasi yang baik adalah sebulan sebelum merencanakan kehamilan.
- Tidak Mengkonsumsi Vitamin A
Mungkin banyak dari Ibu bertanya-tanya, kenapa tidak diperbolehkan konsumsi vitamin A sebelum hamil? Alasannya, karena di dalam vitamin A terkandung asam retinoat yang bisa berbahaya untuk janin dimana dapat mengakibatkan bayi lahir cacat. Maka dari itu, jangan konsumsi vitamin A ini saat berencana memiliki buah hati.
- Rutin Konsumsi Asam Folat
Sebelum hamil, Ibu sangat disarankan untuk mengonsumsi asam folat secara rutin sebanyak 0,4 mg. Hal ini disebabkan karena asam folat berfungsi untuk meningkatkan perkembangan saraf otak dan tulang belakang bayi. Kekurangan asam folat ini dapat menyebabkan bayi lahir cacat. Untuk memperoleh asupan dari asam folat ini bisa didapatkan melalui sayuran hijau, alpukat, brokoli, dan sebagainya. Untuk mengetahui penjelasan terkait kandungan asam folat dalam makanan tersebut, baca artikel ini ya: Makanan yang Mengandung Asam Folat untuk Ibu Hamil
Selain beberapa hal penting untuk hamil di atas, Ibu juga disarankan untuk menjauhi asap rokok sekaligus menghindari konsumsi daging mentah. Pasalnya hal ini dapat mengganggu pertumbuhan saraf otak bayi bahkan bisa mengalami keguguran. Selain itu, rutin mengonsumsi susu persiapan kehamilan seperti PRENAGEN esensis pun dapat membantu mempersiapkan sistem reproduksi yang sehat sehingga pada saat Ibu positif hamil, semua nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan janin bisa terpenuhi. Karena PRENAGEN esensis mengandung Zinc yang baik untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi dan Asam Folat yang dapat membantu mencegah terjadinya Cacat Tabung Saraf (NTD) pada janin.